Sabtu, 04 Juli 2015

[031] Luqman Ayat 010

««•»»
Surah Luqman 10

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ
««•»»
khalaqa alssamaawaati bighayri 'amadin tarawnahaa wa-alqaa fii al-ardhi rawaasiya an tamiida bikum wabatstsa fiihaa min kulli daabbatin wa-anzalnaa mina alssamaa-i maa-an fa-anbatnaa fiihaa min kulli zawjin kariimin
««•»»
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
««•»»
He created the heavens without any pillars that you may see, and cast firm mountains in the earth lest it should shake with you, and He has scattered in it every kind of animal. And We sent down water from the sky and caused every splendid kind [of plant] to grow in it.
««•»»

Ayat ini menerangkan beberapa tanda dan bukti kekuasaan Allah yang terdapat di alam ini, yaitu:
  1. Menciptakan alam semesta dengan segala macam isinya, berupa planet-plenet yang tidak terhitung jumlahnya. Planet-planet yang banyak itu merupakan bola-bola besar yang terapung di angkasa luas. Dalam ayat ini disebutkan "tanpa tiang yang kamu melihatnya". Dari perkataan ini dapat dipahami bahwa langit itu mempunyai tiang, yakni ada suatu kekuatan yang menopangnya yang berfungsi sebagai tiang, sehingga planet-planet itu tidak jatuh berserakan. Hanya orang-orang yang berilmulah yang dapat melihat tiang-tiang yang kokoh itu.
  2. Allah menciptakan gunung-gunung di permukaan bumi agar bumi itu stabil, tidak bergoncang, sehingga manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan dapat hidup tenang di atasnya, seakan-akan gunung itu merupakan. pasak yang dapat mengokohkan permukaan bumi seperti halnya tiang-tiang kapal yang menjulang, yang dapat menstabilkan kapal itu berlayar dan berlabuh di tengah lautan, sehingga ia tidak oleng. Di samping itu gunung juga mempunyai manfaat lain bagi manusia, di antaranya untuk mengatur pembagian dan penyaluran air hujan yang dicurahkan dari langit, sehingga air itu tetap ada di permukaan bumi sampai musim kemarau. Banyak lagi manfaat-manfaat gunung bagi manusia dan makhluk Allan yang lain.
  3. Allah menciptakan di permukaan bumi itu binatang-binatang yang tidak dapat dihitung jumlahnya dan jenisnya, bentuk dan warnanya, sejak dari yang besar sampai kepada yang kecil yang tidak kelihatan oleh mata. Semua binatang yang diciptakan itu ada manfaat dan faedahnya. Kadang-kadang manusia, karena tidak mengetahui faedah dan guna binatang-binatang itu, mereka membunuh dan menumpasnya, sehingga tanpa mereka sadari timbullah kerusakan dan kekotoran di alam ini. Tetapi Allah mengetahui dengan pasti jumlah, jenis, warna, kegunaan dan faedah semua binatang-binatang yang diciptakan-Nya itu.
  4. Allah SWT menurunkan hujan dari langit. Hujan itu berasal dari awan yang dihalau Nya ke suatu tempat tertentu, kemudian berubah menjadi hujan yang membasahi permukaan bumi. Dengan air hujan itu tumbuhlah segala macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam, dengan warna yang indah dan manfaat yang banyak.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kalian melihatnya) lafal `amadin adalah bentuk jamak dari lafal `imaadun yaitu pilar penyangga, dan memang langit itu tidak ada pilar yang menyangganya sejak diciptakannya (dan Dia meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi) yakni gunung-gunung yang tinggi dan besar-besar supaya (jangan) tidak (menggoyangkan) tidak bergerak-gerak sehingga mengguncang (kalian dan mengembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan) di dalam ungkapan ayat ini terkandung iltifat dari ghaibah, seharusnya wa anzala (air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik) dari jenis tumbuh-tumbuhan yang baik.

««•»»
He created the heavens without any pillars that you can see (‘amad is the plural of ‘imād, which is an ustuwāna, ‘a column’) — this is the truth since there are no actual pillars — and cast high mountains into the earth, lest it shake with you, and He dispersed therein all kinds beasts. And We sent down (there is a shift from the third [to the second] person) water from the heaven and We caused to grow in it of every splendid kind, [every] fair specimen.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 9][AYAT 11]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:10


[031] Luqman Ayat 009

««•»»
Surah Luqman 9

خَالِدِينَ فِيهَا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
««•»»
khaalidiina fiihaa wa'da allaahi haqqan wahuwa al'aziizu alhakiimu
««•»»
Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
««•»»
to remain in them [forever] —a true promise of Allah, and He is the All-mighty, the All-wise.
««•»»

Mereka kekal di dalam surga itu selama-lamanya. Yang demikian itu adalah janji Allah kepada makhluk-Nya, yang pasti terjadi, dan janji Nya itu tidak akan dimungkiri sedikitpun. Di samping itu sangat keras pula azab yang ditimpakan Nya kepada orang-orang yang berdosa dan menghalangi manusia menempuh jalan Nya. Allah Maha Bijaksana dalam mengurus dan menyelesaikan segala urusan makhluk Nya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kekal mereka di dalamnya) lafal ayat ini menjadi hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal muqaddarah. Maksudnya telah dipastikan mereka kekal di dalamnya bila mereka memasukinya (sebagai janji Allah yang benar) Allah swt. telah menjanjikan hal tersebut kepada mereka dengan janji yang sebenar-benarnya. (Dan Dialah Yang Maha Perkasa) yang tidak ada sesuatu pun dapat mengalahkan-Nya sehingga Dia tidak akan menunaikan janji dan ancaman-Nya (lagi Maha Bijaksana) yang tiada meletakkan sesuatu melainkan pada tempatnya.
««•»»
abiding therein (khālidīna fīhā, is a circumstantial qualification [of a future status]), in other words, their abiding therein will have been ordained once they enter it — a promise of God in truth, that is to say, God promised them this and realised it in truth; and He is the Mighty, Whom nothing can overwhelm and so prevent Him from fulfilling His promise and His threat [of chastisement], the Wise, the One Who assigns all things to their rightful places.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 8][AYAT 10]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
9of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=9&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:9


[031] Luqman Ayat 008

««•»»
Surah Luqman 8

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ
««•»»
inna alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati lahum jannaatu alnna'iimi
««•»»
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh keni'matan,
««•»»
As for those who have faith and do righteous deeds, for them will be gardens of bliss,
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, membenarkan para Rasul yang diutus itu sebagai utusan Allah, baik yang terdapat di dalam kitab yang diturunkan Nya, maupun yang disampaikan oleh Rasul, menghentikan semua yang dilarangnya, tidak mendengar nyanyian, dongengan dan segala macam bunyi-bunyian yang dapat merusak iman. mengurangi ketaatan dan membawa ke jalan yang menjurus kepada perbuatan jahat, maka bagi orang-orang itu disediakan surga yang penuh kenikmatan dan terdapat di dalamnya segala macam kesenangan yang diinginkan, seperti makanan, minuman. pakaian, kamar-kamar dan sebagainya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan).
««•»»
Surely those who believe and perform righteous deeds, for them there shall be Gardens of Bliss,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 7][AYAT 9]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:8


[031] Luqman Ayat 007

««•»»
Surah Luqman 7

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا وَلَّى مُسْتَكْبِرًا كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا كَأَنَّ فِي أُذُنَيْهِ وَقْرًا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
««•»»
wa-idzaa tutlaa 'alayhi aayaatunaa wallaa mustakbiran ka-an lam yasma'haa ka-anna fii udzunayhi waqran fabasysyirhu bi'adzaabin aliimin
««•»»
an apabila dibacakan kepadanya {1180} ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan- akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.
{1180} Yang dimaksud dengan kepadanya ialah kepada orang yang mempergunakan perkataan-perkataan yang tidak berfaedah untuk menyesatkan manusia.
««•»»
And when Our signs are recited to him he turns away disdainfully as if he had not heard them [at all], as if there were a deafness in his ears. So inform him of a painful punishment.
««•»»

Pada ayat ini Allah menerangkan sifat-sifat orang-orang yang menukar kita-kitab Allah dengan dongengan-dongengan yang tidak berguna itu. yaitu apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah mereka membelakanginya. dengan sikap angkuh dan sombong, seakan-akan mereka tidak mendengarnya. karena telinga telah tersumbat dan tuli.

Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman:
قل هو للذين آمنوا هدى وشفاء والذين لا يؤمنون في آذانهم وقر وهو عليهم عمى
Katakanlah: "Alquran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan. sedang Alquran itu suatu kegelapan bagi mereka".
(QS. Fussilaat [41]:44)

Karena perbuatan mereka itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih di akhirat kelak, sebagai balasan dari perbuatan dan tindakan mereka itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) ayat-ayat Alquran (dia berpaling dengan menyombongkan diri) dengan rasa sombong (seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya) artinya kedua telinganya tersumbat; dan kedua jumlah tasybih menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari dhamir yang terkandung di dalam lafal walla, atau tasybih yang kedua menjadi bayan atau penjelasan bagi tasybih yang pertama (maka beri kabar gembiralah dia) beritahukanlah kepadanya (dengan azab yang pedih) azab yang menyakitkan.

Disebutkannya lafal al-bisyaarah dimaksudkan sebagai tahakkum atau ejekan, dan orang yang dimaksud adalah Nadhr bin Harits. Dia datang ke negeri Al-Hairah dengan tujuan berniaga, lalu ia membeli kitab-kitab cerita orang-orang Ajam.

Setelah itu ia menceritakan isinya kepada penduduk Mekah seraya mengatakan, "Sesungguhnya Muhammad telah menceritakan kepada kalian kisah-kisah kaum Ad dan kaum Tsamud, dan sekarang saya akan menceritakan kepada kalian kisah-kisah tentang kerajaan Romawi dan kerajaan Persia." Ternyata mereka menyenangi kisah Nadhr itu, karenanya mereka meninggalkan Al Quran serta tidak mau mendengarkannya lagi.
««•»»
And when Our signs, in other words, [in] the Qur’ān, are recited to such [a one] he turns away disdainfully as though he never heard them, as though there were a deafness in his ears (both comparisons constitute two circumstantial qualifiers referring to the subject of [the verb] wallā, ‘turns away’; or it is that the second [comparison] is an explication of the first). So give him tidings of, inform him of, a painful chastisement.

The use of [the expression] ‘good tidings’ meant derisively against such [a person] — this was al-Nadr b. al-Hārith. He used to visit al-Hīra for commerce and purchase books containing the stories of the non-Arab peoples and then recount these to the people of Mecca.

He would say, ‘Muhammad recounts to you the stories of ‘Ād and Thamūd, whereas I relate to you the stories of the Persians and the Byzantines!’ They would thus [go to] enjoy his stories and neglect to listen to the Qur’ān.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:7


[031] Luqman Ayat 006

««•»»
Surah Luqman 6

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
««•»»
wamina alnnaasi man yasytarii lahwa alhadiitsi liyudhilla 'an sabiili allaahi bighayri 'ilmin wayattakhidzahaa huzuwan ulaa-ika lahum 'adzaabun muhiinun
««•»»
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
««•»»
Among the people is he who buys diversionary talk that he may lead [people] astray from Allah’s way without any knowledge, and he takes it in derision. For such there is a humiliating punishment.
««•»»

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini diturunkan herhubungan dengan Nadar bin Haris. Ia membeli seorang hamba wanita yang bekerja sebagai penyanyi. Ia menyuruh wanita itu bernyanyi untuk orang yang hendak masuk Islam. Ia berkata kepadanya: "Berilah ia makanan, minuman dan nyanyian". Kemudian ia berkata kepada orang yang akan masuk Islam itu: "Ini adalah lebih baik dari yang diserukan Muhammad kepadamu, yaitu salat, puasa dan berperang membantunya".

Menurut riwayat Muqatil, Nadar bin Haris ini adalah seorang pedagang yang sering pergi ke Persia. Di sana ia membeli kitab-kitab yang bukan bahasa Arab, kemudian isi kitab itu disampaikannya kerpada orang-orang Quraisy, dengan mengatakan: "Jika Muhammad menceriterakan kepadamu kisah kaum Ad dan Samud, maka aku akan menceriterakan kepadamu kisah Rustam dan Isrindiar dan cerita-cerita raja-raja Persia". Kaum musyrikin Quraisy itu sering. mendengarkan perkataan Nadar ini, dan berpaling mereka dari mendengarkan Alquran.

Ayat ini menerangkan bahwa di antara manusia itu ada yang tidak mengacuhkan perkataan yang bermanfaat, yang dapat menambah keyakinan manusia kepada agama dan memperbaiki budi pekertinya. Mereka lebih suka mengatakan perkataan-perkataan yang tidak ada manfaatnya, menyampaikan khurafat-khurafat, dongengan-dongengan orang purbakala, lelucon-lelucon yang tidak ada artinya, seperti yang dilakukan Nadar bin Haris. Kalau perlu mereka menggaji penyanyi-penyanyi untuk diperdengarkan suaranya kepada orang banyak. Isi nyanyiannya dan suaranya itu dibuat sedemikian rupa sehingga dapat merangsang orang yang mendengarnya, melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan berakibat tambah menjauhkan seseorang dari agamanya.

Diriwayatkan dari Nafi', ia berkata: "Aku berjalan bersama Abdullah bin Umar dalam suatu perjalanan , maka kedengaran-lah bunyi seruling, lalu Umar meletakkan anak jarinya ke lubang telinganya, agar ia tidak mendengar bunyi seruling itu dan ia menyimpang melalui jalan yang lain, kemudian ia berkata: "Ya Nafi", apakah engkau masih mendengar suara itu?". Aku menjawab: "Tidak". Maka ia mengeluarkan anak jarinya dari telinganya dan berkata: "Beginilah aku melihat yang diperbuat Rasulullah saw, jika ia mendengar bunyi semacam itu".

Pada riwayat yang lain dari Abdurrahman bin `Auf, bahwa Rasulullah saw bersabda:
إنما نهيت عن صوتين أحمقين فاجرين صوت عند نغمة لهو ومزامير شيطان وصوت عند مصيبة خمش وجوه وشق جيوب ورنة شيطان.
Aku dilarang (mendengarkan)dua macam suara (bunyi) yang tidak ada artinya dan menimbulkan perbuatan jahat, yaitu suara lagu yang melalaikan dan seruling-seruling setan dan (kedua) suara ketika ditimpa musibah, yaitu yang menampar muka, mengoyak-ngoyak baju dan nyanyian setan.

Menurut Ibnu Masud, yang dimaksud dengan perkataan "lah wal hadis" dalam ayat ini, ialah nyanyian yang dapat menimbulkan kemunafikan di dalam hati. Sebagian ulama mengatakan bahwa semua suara , perkataan, nyanyian, bunyi-bunyian yang dapat merusak ketaatan kepada Allah dan mendorong orang-orang yang mendengarnya melakukan perbuatan yang terlarang. disebut "lahwal hadis".

Dari ayat dan hadis-hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dilarang itu ialah mendengarkan nyanyian yang dapat membangkitkan nafsu birahi yang menjurus ke perbuatan zina, seperti nyanyian yang berisi kata-kata kotor, demikian pula nyanyian atau musik yang menyebabkan pendengarnya mengerjakan perbuatan-perbuatan terlarang, seperti minum khamar dan sebagainya.

Mendengar nyanyian atau musik yang tujuannya untuk melapangkan pikiran waktu-waktu istirahat, waktu hari raya tidaklah di larang. Bahkan disuruh mendengarkannya, jika nyanyian atau musik itu mempunyai arti yang baik, menambah iman, memperbaiki budi pekerti, menambah semangat bekerja dan berjuang.

Berkata Qusyairi: "Ditabuh gendang di hadapan Nabi saw, waktu beliau memasuki kota Medinah, lalu Abu Bakar ingin menghentikannya, maka Rasulullah saw berkata: "Biarkanlah mereka menabuh gendang, hai Abu Bakar, hingga orang-orang Yahudi mengetahui bahwa agama kita tidak sempit". Mereka menabuh gendang disertai dengan nyanyian-nyanyian dan syair-syair, di antara bait-baitnya berbunyi: "Nahnu Banatun Najjar. Habbaza Muhammadun min Jar" (kami adalah wanita-wanita Bani Najjar. alangkah baiknya nasib kami, Muhammad menjadi tetangga kami".

Demikian pula Rasulullah saw menyuruh menabuh gendang di waktu melaksanakan walimah suatu perkawinan.

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan akibat mendengar dan memperdengarkan nyanyian, musik dan perkataan yang terlarang itu, yaitu mereka akan memperoleh azab yang sangat menghinakan di hari kiamat, akibat perbuatan mereka yang tidak mengindahkan yang hak dan memilih kebatilan, menukar petunjuk dengan dosa.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna) maksudnya (untuk menyesatkan) manusia; lafal ayat ini dapat dibaca liyadhilla dan liyudhilla (dari jalan Allah) dari jalan Islam (tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu) kalau dibaca nashab yaitu wa yattakhidzahaa berarti diathafkan kepada lafal yudhilla, dan jika dibaca rafa' yaitu wa yattakhidzuhaa, berarti diathafkan kepada lafal yasytarii (olok-olokan) menjadi objek ejekan dan olokan mereka. (Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan) azab yang hina sekali.
««•»»
And among people there is he who purchases idle talk, in other words, that [part of it] which diverts [people] from its [true] significance, that he may lead [people] astray (read li-yadilla; or li-yudilla) from the way of God, the religion of Islam, without knowledge and take it (read [subjunctive] wa-yattakhidhahā as a supplement to yudilla, ‘that he may lead astray’; or [indicative] wa-yattakhidhuhā as a supplement to yashtarī, ‘who buys’) in mockery, as something to be mocked. For such there will be a humiliating chastisement, one of abasement.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang menceritakan, bahwa orang-orang ahli kitab bertanya kepada Rasulullah saw. tentang roh.

Maka Allah menurunkan firman-Nya,
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, 'Roh itu termasuk urusan Rabbku,' tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit."
(QS. Al Israa [17]:85)

Kemudian orang-orang ahli kitab itu berkata, "Apakah kamu menduga bahwa kami tidak diberi ilmu melainkan sedikit, sedangkan kami telah diberi kitab Taurat dan kitab Taurat itu adalah hikmah, dan barang siapa yang diberi hikmah maka sesungguhnya ia telah diberi kebaikan yang banyak."

Maka turunlah firman-Nya,
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena..."
(QS. Luqman [31]:27)

Ibnu Ishak mengetengahkan sebuah hadis melalui Atha' bin Yasar yang menceritakan,

bahwa telah turun di Mekah ayat ini, yaitu firman-Nya,
"Dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan hanya sedikit."
(QS. Al Israa [17]:85)

Ketika Rasulullah saw. berhijrah ke Madinah, lalu para pendeta Yahudi mendatanginya seraya bertanya, "Benarkah bahwa engkau telah mengatakan,
'Dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan hanya sedikit.'
(QS. Al Israa [17]:85)

Apakah kamu mengalamatkannya kepada kami ataukah kepada kaummu sendiri?" Rasulullah saw. menjawab, "Aku alamatkan kepada semuanya tanpa kecuali." Lalu mereka berkata, "Bukankah kamu telah membaca dalam kitabmu, bahwa sesungguhnya kami telah diberi kitab Taurat yang di dalamnya terkandung penjelasan segala sesuatu?" Rasulullah saw. menjawab, "Itu menurut ilmu Allah masih sedikit."

Maka Allah menurunkan firman-Nya,
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena..."
(QS. Luqman [31]:27)

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis yang sama lafalnya melalui Said atau Ikrimah yang bersumberkan dari Ibnu Abbas r.a. Abu Syekh mengetengahkan sebuah hadis di dalam kitab Al-'Uzhmah-nya demikian pula Ibnu Jarir yang kedua-duanya melalui Qatadah. Qatadah menceritakan, bahwa orang-orang musyrik berkata, "Sesungguhnya (Alquran) ini adalah perkataan yang sedikit lagi akan habis."

Maka Allah menurunkan firman-Nya,
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi..."
(QS. Luqman [31]:27)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 5][AYAT 7]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:6


[031] Luqman Ayat 005

««•»»
Surah Lukman 5

أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
««•»»
ulaa-ika 'alaa hudan min rabbihim waulaa-ika humu almuflihuuna
««•»»
Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
««•»»
Those follow their Lord’s guidance, and it is they who are the felicitous.
««•»»

Orang-orang yang mempunyai tanda-tanda dan sifat-sifat yang disebutkan pada ayat-ayat yang lalu, adalah orang-orang yang mengikuti petunjuk Tuhannya dan ia memperoleh keberuntungan, karena ia memperoleh hasil yang baik dan menyenangkan hatinya, setelah ia bekerja dan berusaha mengikuti petunjuk-petunjuk Alquran . Seorang yang muflih akan memperoleh keberuntungan hidup di dunia dan di akhirat nanti. dan keberuntungan itu akan diperoleh dengan melakukan perbuatan ihsan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung) yakni orang-orang yang memperoleh keberuntungan.
««•»»
Such follow guidance from their Lord and it is they who are the successful, the winners.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 4][AYAT 6]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:5

[031] Luqman Ayat 004

««•»»
Surah Lukman 4

الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
««•»»
alladziina yuqiimuuna alshshalaata wayu/tuuna alzzakaata wahum bial-aakhirati hum yuuqinuuna
««•»»
 (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
««•»»
who maintain the prayer, and pay the zakāt, and are certain of the Hereafter.
««•»»

Pada ayat-ayat ini disebutkan di antara tanda-tanda orang-orang yang muhsin itu, yaitu:
  1. Ia selalu mengerjakan salat yang lima waktu, yang diwajibkan kepada mereka pada setiap waktu yang telah ditentukan Dalam pada itu ia selalu berusaha untuk melaksanakan salat itu dengan sebaik-baiknya lengkap dengan rukun-rukun, syarat-syarat dan sunah-sunahnya,
  2. Ia selalu menunaikan zakat, jika ia telah mempunyai harta yang telah memenuhi syarat-syarat zakat. Ia yakin bahwa menunaikan zakat itu adalah kewajiban, karena dalam hartanya itu telah ada hak orang lain yang harus segera diserahkannya.
  3. Ia yakin bahwa hidup sesudah mati , yaitu di akhirat. Pada kehidupan akhirat itu setiap manusia akan memperoleh keadilan yang sempurna dari Allah SWT. Perbuatan baik di balas dengan surga dan perbuatan jahat dibalasi dengan siksaan neraka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yaitu orang-orang yang mendirikan salat) lafal ayat ini berkedudukan menjadi bayan atau penjelasan bagi lafal muhsiniin, maksudnya orang-orang yang berbuat kebaikan itu adalah orang-orang yang mendirikan salat (menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya hari akhirat) lafal hum yang kedua merupakan pengukuh makna bagi lafal hum yang pertama.
««•»»
who maintain the prayer (alladhīna yuqīmūna’l-salāta, an explication of al-muhsinīna, ‘the virtuous’) and pay the alms and who are certain of the Hereafter (the repetition of hum, ‘they’ [here translated ‘who’] is for emphasis).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 3][AYAT 5]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
4of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=4&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:4

[031] Luqman Ayat 003

««•»»
Surah Lukman 3

هُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُحْسِنِينَ
««•»»
hudan warahmatan lilmuhsiniina
««•»»
Menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
««•»»
a guidance and mercy for the virtuous,
««•»»

Ayat-ayat ini menegaskan bahwa ayat-ayat Alquran adalah petunjuk. sumber kebaikan dan keberkatan dan jalan kebahagiaan bagi manusia dalam segala macam segi kehidupan di dunia dan petunjuk yang memimpinnya mencapai kebahagiaan hidup di akhirat kelak

Jika manusia membuka lembaran-lembaran sejarah dari zaman dahulu sampai sekarang ia akan berkesimpulan bahwa dengan diutusnya Nabi Muhamamd saw oleh Allah dengan membawa Alquran yang berisi pokok-pokok risalah yang dibawanya, maka saat itu terbukalah pintu-pintu kebaikan bagi semesta alam dan bertambah pulalah perkembangan ilmu pengetahuan dengan segala macam cabangnya.

Sekalipun telah didapat kebudayaan yang tinggi sebagai hasil pikiran manusia pada periode sebelum ini. seperti kebudayaan Mesir kuno, Babilonia dan bangsa Yunani dan sebagainya, namun kebudayaan itu belum mempunyai dasar-dasar yang kuat kokoh untuk mencapai perkembangan lebih lanjut dan sempurna di kemudian hari.

Dasar-dasar pokok pengetahuan Ilmu Bumi Alam seperti bumi bulat, planet-planet mempunyai garis edar telah disyaratkan oleh Alquran sejak abad yang ketujuh Masehi, sedang orang-orang Barat yang baru mempercayainya setelah abad kelima belas Masehi, setelah Christopher Colombus menemukan Benua Amerika. Demikian pula dasar-dasar Ilmu Pasti dan Ilmu Alam dan sebagainya.

Dalam bidang hidup dan kehidupan manusia, Alquran memberi petunjuk agar manusia menjaga keseimbangan antara kehidupan jasmani dan kehidupan rohani, keseimbangan dalam mencapai kehidupan duniawi dan ukhrowi. Demikian pula dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, apa yang baik dimakan boleh dimakan dan apa yang tidak baik jangan dimakan, cara berbicara dan bergaul yang baik dan sebagainya. Alquran memberi dasarnya, kemudian manusia mengolah dan menyesuaikan dengan dirinya, mana yang paling baik dan tepat untuk dilaksanakan.

Orang-orang yang memikirkan, merenungkan mengolah dan mengamalkan petunjuk-petunjuk Alquran itu dengan sebaik-baiknya adalah "orang-orang yang muhsin".

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Dia, yakni Alquran (menjadi petunjuk dan rahmat) lafal rahmatun dibaca rafa' (bagi orang-orang yang berbuat kebaikan) pada umumnya qiraat lafal rahmatun dibaca nashab sehingga bacaannya menjadi hudan wa rahmatan. Kedudukannya menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari lafal aayatul kitaabi dan 'amilnya adalah makna isyarat yang terkandung dalam lafal tilka. Maksudnya, ayat-ayat Alquran ini sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.
««•»»
it is, a guidance and a mercy (read nominative rahmatun; the popular accusative reading [rahmatan] would make it a circumstantial qualifier referring to āyāt, ‘signs’, the operator of which being the implicit demonstrative import of tilka, ‘those’) for the virtuous,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 2][AYAT 4]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
3of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:3

[031] Luqman Ayat 002

««•»»
Surah Lukman 2

تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ
««•»»
tilka aayaatu alkitaabi alhakiimi
««•»»
Inilah ayat-ayat Al Quraan yang mengandung hikmat,
««•»»
These are the signs of the Definitive Book,
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa ayat-ayat Alquran itu adalah ayat-ayat yang disusun dengan rapi dan teliti, dengan gaya bahasa yang tinggi nilainya, dengan tujuan yang agung dan mulia bagi manusia yang mengikuti petunjuk-petunjuknya; tidak terdapat di dalamnya cacat, cela dan kekurangan, walaupun sedikit tidak ada satupun dari ayat-ayat yang bertentangan dengan ayat-ayat yang lain, ayat-ayat yang mudah dilaksanakan oleh siapapun, dalam keadaan bagaimanapun dan di manapun ia berada.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Inilah) yakni ayat-ayat ini (ayat-ayat Alkitab) yakni Alquran (yang mengandung hikmah) idhafah lafal aayatu kepada lafal al-kitaabi mengandung makna min, maksudnya sebagian dari Alquran.
««•»»
Those, namely, these signs, are the signs of the wise Book, the Qur’ān, the one containing wisdom (the genitive annexation [āyātu’l-kitābi’l-hakīm] has the [partitive] meaning of min, ‘from’);
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 1][AYAT 3]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
2of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=2&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:2

[031] Luqman Ayat 001

««•»»
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
««•»»
bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi
««•»»
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

««•»»
In the Name of Allah, the All-beneficent, the All-merciful.

««•»»

Surah Lukman 1

الم
««•»»
alif-laam-miim
««•»»
Alif Laam Miim 
{1179}.
{1179} Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
««•»»
Alif, Lām, Mīm.
««•»»

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Alif lam mim) hanya Allah saja yang mengetahui arti dan maksud ayat ini.
««•»»
Alif lām mīm: God knows best what He means by these [letters].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 2]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
1of34
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=31&tAyahNo=1&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#31:1